Balada orang lapangan kalau ngurus gini, presisi alias
ketepatan dan organizingnya mesti bagus (tsaaahhh). Sebab salah hitung jadwal off trus
buat jadwal interview ngga jatuh di jadwal off… hufffttt kelar dah… rempong
pisan buat reschedule lagi.
Dari hasil semedi dan terawangan, aku pilih hari Jumat ajalah pagi (nunda banget padahal gue dah off dari hari sabtu minggu kemarennya ahahah). Kederrr... mempelajari situasi whats the best option buat ke sana... baca2 lagi tuh DS-160 ibarat rasa2 mau ikut UAN waktu SMA atau kek mau ujian skripsi. Mikir tuh duit 2.1juta ROIB kalo ngga approve (haisssshh)
Hari Jum’at pagi jam 6 aku sudah siap di atas motor gojek
balapan sama yang mau pergi kerja. Tujuan langsung ke arah Monas dekat stasiun
kereta Gambir. Kedutaan Besar Amerika Serikat ada di Jalan Medan Merdeka
Selatan No. 3-5, Gambir.
Berhubung orang lapangan gue yang ada cuma jeans jadi
maafkan lah ya. Pagi ini ke kedutaan gue pake Jeans sama kemeja plus sepatu
sport. Dandan juga ngga cetar benget, biasa aja. Rambut di kuncir sebelah aja
biar rada rapi, apalagi kalo naik motor.
Sampai di depan pintu kedutaan, agak tricky juga kalau mau
berenti sebab ada barikade jadi ngga bisa turun ke pinggir. Jadi terpaksa minta
berenti di Ujung pagar kedutaan, ngga apalah jalan sedikit daripada gue di
teriakin sama penjagaan kedutaan yang mukanya lumayan sangar dari jauh.
Note ya, ngga ada tempat parker dan berhenti mobil/motor
jadi memang lebih baik pakai angkutan umum dan kalau sama mobil pribadi ya di
parkirin paling di stasiun gambir trus jalan kaki deh.
Kalau di persyaratan yang kita print out ada tulisan JANGAN DATANG SEBELUM PUKUL 6.30 untuk
grup A yang interview jam 7, yang ada?? Gue datang waktu itu jam 6.20 pagi,
udah ada 7 orang di depan gue. Udah deh ikut ngantri. Gue mikirnnya its ok lah
masih 7 orang ini. Inget dulu waktu kedutaan Jerman juga ngga lama ata---sama
dengan kedutaan Belanda kagak ada antriannya ahahaha (yang di Surabaya inihhh).
Di luar pagar, bapak security liat passport sama interview
appointment kita. Yang boleh masuk cuma
yang mau apply yaaa… kecuali kalau anda masih termasuk anak2 atau golongan
lansia atau memang butuh special assistant. Ngga adahhh namanya di temenin sama
papah, mamih, baby sitter, pacar, tunangan pak RT, atau tetangga sebelah. Lu
mau ke negara lain aja masih pake di temenin (ya eyalah bukk ke toilet aja masih minta temenin hahahahah please deh!).
hadeeuuhhh…. Sendiri lah ya
pokoknya yang mau apply aja (dan ada adegan “udah2 mamah tunggu di sanah ajah…”
si anak perempuan umur 20an (!!!!) misuh2 memble, keingat gue pon akan di antar
ke play group pertama kali haiyyyoohh).
Nunggu sekitar 15 menitan berdiri, kita akhirnya
diperbolehkan masuk. Semua barang bawaan di scan dan kita juga melewati metal
detector. Kunci mobil yang pake remote, hp, ipod pokoknya elektronik semua
harus di titipkan bahkan gelang fitbit gue juga ngga boleh di bawa. Tas di
perbolehkan masuk, hanya elektroniknya aja yang di tinggal termasuk
flashdisk ngga boleh masuk yaaa.
Oh ya makanan sama minum juga semua ngga bisa masuk. Tenang
di dalam ada kok dispenser air boleh minum cuma2. Juga ada kios kecil punya
ranch market yang jualan sandwich sama minum. Ada juga kios roti gitu. Jadi kalau
mau cemal cemil bisalah di ganjal sama nih makanan.
Dari pemeriksaan security kita dikasih nomor locker.
Keluar dari ruangan lanjut ke ruangan berikutnya di sambut
sama 2 mbak2 yang ramah. Mereka mengecek dokumen kita lagi sambal mengarahkan
untuk mengambil nomor antrian di mesin. Untuk nomor antrian ada 2 print out.
Print yang pertama untuk antrian di ruangan tersebut. Ini ngga bisa di sebut
ruangan sih sebab terbuka kek garasi gitu dan ada kursi panjang kek rumahsakit
banyak
Ada beberapa loket/booth di sana.
Ternyataaaaa……. Aku datang 6.20 pagi bukan nomor 7 cuyyyy
aku adalah “pasien” nomor 51 sodara2. Jadi saran aku abaikan sajalah perintah
untuk tidak datang sebelum jam 6.30 pagi tadi yaaa…. Ini orang2 pada ngantri
jam berapa cobaaaa….
Di loket itu nomor antrian tadi salah saunya di kasih dan di
tanyain beberapa hal; Tujuan mau ke amerika? Berapa lama? pergi dengan siapa?
di tanyain soal surat DS160 sama passport. Kebetulan aku ada bawa passport aku
yang lama. Jadi yaaa di kasihlah dengan si mbak. Mbak yang disini orang
Indonesia. Jadi ini kek “pre interview”.
Sudah kasih passport sama ngobrol dengan mbak tadi, di
persilahkan untuk duduk lagi masih di ruangan yang sama. Ternyata dari sini di
panggil ke ruangan lain per 10 orang.
Dari ruangan ini nomor aku di panggil per 10 orang di suruh
pindah keruangan dalam. Di ruangan dalam ini antri lagi ada layarnya. Ntar
kalau nomornya di panggil, di ambil sidik jarinya. Daaaannn pindah lagi tempat
duduknya ke area tunggu interview.
JREEENGGGGG JREEENGGG.
Muka Tegang semua… tenang…. Ada yang komat kamit…. Dan gue
mendadak berasa merinding hahahah…..
Disini ada 4 loket. Yang paling Ujung cowok afroamerika, 3
loket lainnya cewek bule semua. Mereka interview campur pakai Bahasa Indonesia
dan inggris.
Aku dengar2 ada yang interview buat visa training di tanya
detail banget gilaaaakk….. dan ada juga cewek yang kerjanya katanya engineering
juga sama di tanya detail. Dari sekian orang ada banyak yang di kasih kertas
pink ada banyak juga yang kertas putih.
Untuk pertanyaan interview sebenarnya variatif tergantung
dari pertanyaan sebelumnya. Antaralain yang gue dengar:
- Tujuan datang ke Amerika?
- Mau ke mana tujuannya di Amerika?
- Berapa lama?
- Kerja di mana? Sudah berapa lama? Apa job desk kamu? Perusahaan di bidang apa?
- (kalau jawab mau ada seminar/training) tunjukkan undangan seminar/training, surat pengantar dari kantor? Pendidikan terakhir apa? apa yang di harapkan dari seminar/training ini?
- Ada kenalan atau keluarga di amerika? Dimana tinggalnya? Hubungannya apa? (di minta kk) saudara sudah berapa lama di US?
Aku udah itung2 itu jendela, iseng, antisipasi grogi… keknya
aku sama mbak bule yang jendela paling pinggir. Sebelum aku ada dua orang cewek
pake jilbab. Mereka keliatannya senang banget waktu selesai di interview,
keknya mereka berdua visanya di approve.
How I feel?? Berasa mo koprol jungkir balik gegara nervous.
Ok giliran gue. Tuhan... ill be a very good girl if you approve this one.
Senyum dan sapa si bule duluan dengan “Good Morning, how are
you doing?” dia jawab dengan senyuman.
Langsung gue tegang dan nervous cubit2 tangan hahaha.
“Apa tujuan anda datang ke Amerika?”
For holidays (ya gue jawab Bahasa inggris) si mbak lirik gue
dan senyum
“Where do you plan to visit?”
I am planning to go to NYC and the cities around it. I only
got less than 2 weeks for holidays, too bad but I can’t see all at once I
guess.
“oh yeah, you will love New York, so much to see there and
also, go to DC!”
Well, I do plan that as well, it’s not that far from NYC
(cubit2 tangan sendiri ngga mau kelewat banyak omong hahaha)
“What do you do for living?”
Gue jelasin dalam Bahasa inggris perusahaan sekalian job
desk gue. (si mbak nyimak gue jelasin sambal sesekali liat monitor computer
dia—mungkin nyocokin sama isi DS-160 gue)
“So, you’ve been to Europe before?”
Yes, I went there for backpacking several times, you also
never got enough of Europe I guess.
Dia ketawa “oh yeah, Amsterdam is nice”
Yes, I love the city except the winter!
Trus dia senyum dan langsung diam liat monitor dan dokumen.
Gue dah mo nangis kejer gara2 nervous.
“Your visa is approved, welcome to New York!”
Gue kedip2.
Uhhmm that’s it?? Gue tanya dia balik.
Dia ketawa, “Yes… enjoy your trip!”
Gue megap2 woaaahh thank you so very much! Gue rasa2 mo
meluk tuh bule kalo ngga ada kaca (bisa nempel ibarat ikan sapu2 atau ikan cupang gue ntar).
Tangan kaki gue kebas mendadak kek jelly. Efek, adrenalin
yang keluar mulai turun.
Hahahahah! Satupun dokumen yang udah gue susun rapi dalam
map di tangan gue ngga di tanyakan. Mulai dari copy rek koran, surat kanttor,
tiket dummy, booking dummy, ntah hapah2 lah di dalam map gue ngga ada satupun
yang keluar.
Dia kemudian nyerahin satu lembar kertas dan jelaskan kalau
passport aku normalnya sudah akan di terima dalam waktu maksimal 3 hari kerja.
Aku masih bengong.
Jalan keluar ruangan ringan kaki sama kepala, ambil tas di
security… sambal pesan go jek…. Aku liat di belakang aku ada beberapa yang
terima kertas pink dan putih lagi. Aku masih gemetar waktu nunggu di luar
tembok kedutaan. Beneran ngga ngira se gampang itu aku di mudahkan untuk dapat
visa US. Semua pikiran negative aku beneran ngga ada yang kejadian.
Jadi benar yang orang bilang, dari 100% kekhawatiran kita
hanya sekitar 1 % yang kejadian atau malah ngga terjadi sama sekali.
Bisa di bilang tiap orang random tergantung “hoki” atau
rejeki masing2. Ada yang kek gue gampang, ngalir kek ngobrol.. ada yang sengit
sampe akhirnya di tolak.
Intinya yang paling penting dari interview kalau aku liat
adalah;
- Ngga masalah kalau ngga bisa Bahasa inggris. Yang interview jago banget Bahasa indonesianya. Cum ague gara2 lebih dari 10 tahun kerja sama expat, kalo liat muka bule mulut langsung “auto translate” aja hahahha…. Jadi jangan khawatir.
- JANGAN GROGI.
- Memiliki kerjaan apalagi perusahaan internasional yang di kenal sama orang Amerika itu ngaruh banget sama nih visa, mereka mo liat lu balik ke Indonesia lagi apa kagak.
- Konsisten lah dengan isian DS-160. Hapalkan apa yang di tulis kalo perlu. Makanya kalau bisa DS-160 isi sendiri jadi tau apa yang di tulis di sana. Jangan bilang di sana mo ke NYC ngga taunya interview jawab Hollywood. Rencana di DS-160 di tulis 10 hari di interview bilang 3 minggu. Pokoknya konsistensi itu penting… kalau memang jujur isiannya ya…. gue rasa ngga perlu takut lah buat salah ngomong.
- JANGAN GROGI. Tarik nafas…. Relax….
- Ngga mestilah punnya tabungan sampe 50juta ke atas. Dari duduk dan memperhatikan orang yang di interview dan proses interview gue… bisa menyimpulkan ngga usah yang aneh2 deh. Contoh kalau memang Karyawan, gaji bulanan 6 juta, tapi di saldo tabungan ada ratusan juta. Bisa2 di kira money laundering atau terlibat kegiatan kriminal. Atau kalau misalnya ngakunya backpacker tapi tabungan gede juga ngga masuk akal lah.. mereka ini udah tau kondisi Indonesia gimana. Kalau tabungan sedikit, atau kecil, sesuaikanlah isi DS-160. Tabungan di bawah 10 juta tapi niat jalan ke USA lebih dari 2 minggu… maunya jalan dari Ujung ke Ujung (west coast ke east coast), ya ngga masuk di akal lah.
- Pelajari dikit lah tentang amerika, jangan ngomong mau jalan keliling amerika dari LA/Hollywood, Vegas, trus mau nyambung ke New York, trus mau ke Chicago dll dalam 10 hari. Coba liat peta baik2…. Dari west coast ke east coast ini jaraknya jauuuhhhhh… bisa 5 jam FLIGHT sama kek dari Jakarta mau ke Bangkok. Kecuali memang sudah paham ya silahkan di mention di waktu interview atau di DS-160
- Dokumen pendukung silahkan di persiapkan, mana tau memang ngga beruntung dan dipertanyakan. Siapkan dan susun rapi jadi mudah di keluarkan jika di tanya (ngga perlu di sodorkan kalo ngga di tanya).
0 comments:
Post a Comment