Paris masih jadi salah satu tujuan wisata favorit di Eropa.
Banyak hal bisa di lakukan di Paris. Tapi tetep dong yang jadi tempat tujuan
utama dan yang jadi simbol kota Paris bahkan Perancis, adalah Menara Eiffel.
Aku sudah 2 kali sebelumnya ke Paris, semua dengan
backpacking. Tau lah ala2 turis gembel nan kere gitu (ya eyalah jangan ngaku
incess kalo masih terbang pake tiket promo ya say, malu…). Kali ini gue bakalan
tulis salah satu pengalaman flashpacking/mid up yang jadi bucket list gue; Dinner alias makan malam di Menara Eiffel berapa bulan yang lalu. Kok? Errhh ya
iyalah secara ke Eiffel-nya aja udah dua kali, tiga termasuk datang dinner ke
sana, cari pengalaman lain lah ya. Dan ini bucket list loh, thing I have to do before I "go"!
Di Menara Eiffel ada beberapa resto, dan ada juga kafe.
Kebetulan kali ini aku mau coba restoran yang namanya 58 Tour Eiffel.
Untuk dinner di 58 Tour Eiffel kita mesti book jauh hari.
Booking untuk dinner di sini bias dari web travel tapi juga bisa dari website: http://www.restaurants-toureiffel.com/en/58-tour-eiffel-restaurant/dinner.html
Untuk di resto ini, ada beberapa kali jadwal dinner.
Harganya beda-bedalah ya. Kalau yang sore ngupi cantik mulai di harga 42Euro. Ada
juga yang mulai dari jam 6.30 dan yang terakhir jam 9 malam. Aku pilih yang jam
9 malam, haha aku udah ngebayang kalu ambil jam 6.30 pasti nanti udah di
beres2 deh tuh meja padahal belum puas yaaa.
Untuk yang jam 6 dan jam 9 harganya sama, untuk satu orang 99 Euro. Kalau mau duduk di dekat jendelaharganya lebih mahal. Udah tanggung ya sudahah, aku ambil yang window seat dunk, kapan lagi lah ya. Total untuk dinner ini 155euro, harga termasuk: Lift ticket (1st floor), Welcome glass of champagne, Appetiser, Tasting menu (4 courses), Wine* + mineral water + coffee, Selection of high-quality wines, Dessert miniatures served with coffee, Premium seats near window
Dinner di sana ada 3 tahapan; Entrée, Plat (menu utama ),
Dessert.Untuk yang jam 6 dan jam 9 harganya sama, untuk satu orang 99 Euro. Kalau mau duduk di dekat jendelaharganya lebih mahal. Udah tanggung ya sudahah, aku ambil yang window seat dunk, kapan lagi lah ya. Total untuk dinner ini 155euro, harga termasuk: Lift ticket (1st floor), Welcome glass of champagne, Appetiser, Tasting menu (4 courses), Wine* + mineral water + coffee, Selection of high-quality wines, Dessert miniatures served with coffee, Premium seats near window
Oh ya tempat ini punya dress code formal jadi ya ngga bisa
sembarangan pakaian. Tapi berhubung juga cuaca rada dingin jadi tetep aja dress
plus stoking thermal sama pakaian dalam thermal jadi andalan. Malam itu suhu 9c dan windy banget untung pake stocking thermal dan bawa syal tebal. Berhubung jaket akugak nyambung sama dress jadi lah ya korbankan hahaha pake syal doing.
Oh ya, kita juga di wajibkan datang ontime. Pokoknya 30 menit sebelum jadwal dinner sudah ready to be seated alias sudah di foyer restoran. Kita dating 40 menit sebelum jadwal dan memang banyak banget antriannya.
Oh ya, kita juga di wajibkan datang ontime. Pokoknya 30 menit sebelum jadwal dinner sudah ready to be seated alias sudah di foyer restoran. Kita dating 40 menit sebelum jadwal dan memang banyak banget antriannya.
Masuk ke area Eiffel malam itu pemeriksaannya se ketat
pemeriksaan airport. Syal gue mesti di lepas, di xray dan di search manually
juga. Tas juga di exray (padahal sekecil apa tuh tas yak). Kita di sini sudah
di greet sama karyawan 58 tour Eiffel (ya eyalah keliatan mana yang mau dinner
mana yang turis biasa—kibas bulu mata palsu). Dia pakai checklist dan liat
bookingan kita dan langsung di arahkann ke booth tiket untuk naik ke lift. Di
booth tiket again bookingan di cek dan di konfirmasi ulang, baru kita di kasih
tiket untuk naik lift ke lantai 1.
Not a backpacker-cetarbaday its windy 9c |
Untuk naik ke atas naik ke lift di salah satu kaki Menara Eiffel. Lumayan lama banget nunggu nih lift, mungkin sekitar 20 menit dan orangnya anri banyak banget. Again, pada rapih kinclong pake jas yang cowok dan cewek ahayy dandan cetar lah ya.
Naik ke atas gue udah amazed liat pemandangan kota dari
Eiffel. Biasanya kan dari bawah atau dari tempat lain liat ke arah Eiffel. Kalo
malam magical juga ternyata.
Masuk ke foyer restoran juga antri satu per satu di absen
dan langsung di arahkan ke meja masing-masing. Pelayannya ingatin gue sama
butlernya si Batman hahah! Dua meja dapat 1 waitress yang ready banget dengan pesanan kita.
Suasana dalam restoran 58 tour Eiffel |
Duduk di meja yang sudah di siapinlangsung di kasih list menu dan daftar wine, menu di bacakan sama si waitress. Dimulai dengan welcome drinknya a glass of champagne. Satu persatu makanan sesuai dengan manu keluar. Makanan seluruhnya western food. Kalau ngga makan pork atau babi bisa di sampaikan kok ke waitresnya di awal waktu dia nerangin soal menu.
Ukuran makanannya unyu2. Kalau untuk perut Indonesia yang
biasa di isi sama nasi goreng gila jalan Sabang Jakarta ini makanan piringnya
aja yang gede. Dari segi rasa untuk lidah yang biasa makan western memang ok.
Kebetulan malam ini menu pembuka aku ikan trout, judul
menunya; Trout marine aux baies de Manakara, crème au citron de Menton conflit,
croustillant de vitelotte (gue mangap dengarnya hahaha doski kira gue lancer
kali yak Bahasa perancis, yang gue ngerti trout sama citron doang hahaha).
Akhirnya menu di bacakan dalam Bahasa inggris, trout tartar marinated in manakara
peppercorns, citron de menton whipped cream, purple potato chip (alias ubi
talas cuyy hahah jauh2 makannya ubi ungu ini juga). Ternyata imut haha di
sajikan dalam gelas.
Entrée-Trout tartar |
Menu ke dua Duck foie grass, quince and white balsamic marmalade with a toasted brioche. Gue udah banyak dengar foie grass dan selalu hindari kebayang gak amisnya… tapi hmmm kali ini ngga berasa foie grass. Foie grass biasa di buat dari hari angsa atau bebek. Yang gue makan hati bebek.
Menu ke 2 |
Menu ke tiga, menu favorit gue, Scallops “a la planca” butternut squash and onions with champagne sauce. & Poully Fume Le Loriot. Ingat scallop ingat Gordom Ramsey yang suka teriak2 soal cara masak scallop yang mesti perfect! ha!
Menu 3 dengan scallop |
Oh ya in between menu kita pasti di tanyain loh mau nunggu sebentar atau mau langsung lanjut. Kadang ada beberapa yang stop dulu nunggu makanan turun kali ya, selingin sama ngobrol atau bahkan ngerokok di luar (not recommended-kata orang yang hobi makan, malah matiin syaraf perasa kita yang udah di "warm up" dengan pembuka). Kalau gue kebut terus sampe menu ke 3 ini stop dulu sebentar. Waitres kita nunggunya ngga jauh kok hahah ada di dekat kita buat nuangin wine atau air mineral. Jadi kalua kita ready tinggal kasih kode aja.
Menu 4-Roasted lamb! |
Menu ke empat, Red label roasted leg of lamb with a smoked ham viennoise, spinach stuffed macaroni and sautéed Chinese artichoke & Graves-Chateu Haute Graviere. Berhubung aku udah bilang ngga makan pork, hamnya di ilangin, chefnya nongol dong hahahah mau di ganti apa? Hmmm gue bilang ngga masalah asal hamnya di ilangin aja 😃 (ngamuk jedut pala kali tuh cheff-yepp they took cooking to another level)
Ahhh 4 menu akhirnya sampe ke dessert. Guanaja chocolate sphere with whipped cream and poached pear. Terlalu cantik buat di makan tapi enaaaakkk bangeedddd. Disini kita di tawarin kopi dan setelah piring di angkat di letakin dong potongan cheese sama coklat dan cookies—omg!
Selesai dinner kita bisa foto2 di Menara Eiffel yang mulai
sepi. Aku kelar dan keluar dari restoran jam 11.30 termasuk orang yang paling
terakhir keluar. Foto2 sebentar di luar dan udah di kasih tanda bahwa lantai
itu sudah mau di tutup.
Overall kalua gue bilang ini ngga musti loh punya bucket
list makan di sini, tapiiii yaaah kalo ada para suami yang mau treat istri
dinner romantic apasalahnya lah ya 300-400 euro berdua. Kalau untuk para
singelist—hahah jangan manyun dipojokan. Ada kok yang makan sendiri tapi dia memang
beneran di pojokan loh hahahah its not common or cheap tapi apa salahnya
mentreat diri sendiri, yakan??